analisis swot kurikulum ktsp di dinas pendidikan provinsi jawa timur

pemeliharaan sarana prasarana sekolah melalui slogan dan tata tertib di SMPN 20 Surabaya

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 42 Ayat 1 dinyatakan bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana dan prasarana yang memenuhi kriteria minimal yang meliputi antara lain lahan, ruang belajar, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat berkreasi, dan sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran dan intalasi listrik yang menunjang penggunaan teknologi informasi dan komunikasi serta memenuhi rasio minimum sesuai Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007.

Sarana dan prasarana merupakan penunjang untuk keaktifan proses belajar mengajar. Barang-barang tersebut kondisinya tidak akan tetap, tetapi lama kelamaan akan mengarah pada kerusakan, kehancuran bahkan kepunahan. Pemeliharaan atau maintenanace merupakan suatu kegiatan yang kontinu untuk mengusahakan agar sarana dan prasarana pendidikan yang ada tetap dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan. Pemeliharaan mencakup segala daya upaya yang terus menerus untuk mengusahakan agar peralatan tersebut tetap dalam keadaan baik. Pemeliharaan dimulai dari pemakaian barang yaitu dengan cara hati-hati dalam penggunaannya.

Dalam hal ini SMPN 20 Surabaya telah menyediakan sarana prasarana yang dibutuhkan. Namun, dalam hal pemeliharaannya masih bisa di katakan kurang. Banyak sarana prasarana yang seharusnya masih bisa di gunakan untuk jangka waktu yang lebih lama. Tapi, karena kurang terjaga sehinnga menjadi kurang layak pakai. Contohnya perlengkapan untuk kebersihan kebersihan kelas. Sekolah telah mengalokasikan dana untuk perlengkapan tersebut. Dan setiap ruang kelas juga telah di distribusikan. Di karenakan pemeliharaannnya kurang atau sanksi yang tegas juga belum di berlakukan. Maka banyak perlengkapan yang rusak atau bisa jadi hilang.  Hal ini dapat menimbulkan dampak negatif terhadap sekolah tersebut. Seperti kondisi kelas yang tidak bersih akan mempengaruhi proses belajar mengajar di SMPN 20 Surabaya.

Oleh karena itu pemeliharaan sarana prasarana melalui pengadaan tata tertib dan slogan sangat di perlukan demi terciptanya lingkungan belajar yang kondusif. 

B. Rumusan Masalah

Bagaimana pemeliharaan sarana prasarana sekolah melalui slogan dan tata tertib di SMPN 20 Surabaya?

C. Tujuan

Untuk mengetahui upaya peningkatan sarana prasarana sekolah dengan pemeliharaan sarana prasarana sekolah melalui slogan dan tata tertib di SMPN 20 Surabaya.

D. Manfaat

  1. Secara teoritis
  • Dapat menyumbangkan pengetahuan baru berkaitan dengan teori – teori yang ada
  1. Secara praktis
  2. Bagi  peneliti
  • Dapat menerapkan teori yang sudah di pelajari di lapangan
  • Menambahkan pengalaman dan pengetahuan baru di bidang manajemen sarana prasarana
  • Sebagai pedoman dalam menerapkan manajemen sarana prasarana yang efektif terutama di bidang pemeliharaan sarana prasarana sekolah
  • Untuk mengetahui sarana prasarana yang perlu diperbaiki terutama yang berada dalam kondisi kurang baik
  • Sebagai bahan evaluasi bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas sarana prasarana di SMPN 20 Surabaya
  1. Bagi sekolah
  1. Bagi masyarakat
  • Menambah wawasan baru di bidang manajemen sarana prasarana

E. Sistematika Laporan Penelitian

Hal- hal yang tedapat di dalam laporan magang ini meliputi  Bab I pendahuluan terdiri dari Latar  belakang,, Rumusan Masalah, Tujuan, Manfaat, dan Sistematika laporan penulisan. Bab  II kajian pustaka terdiri dari pengertian pemeliharaan sarana prasarana, jenis-jenis pemeliharaan sarana prasarana , upaya yang bisa di terapkan dalam pemeliharaan sarana prasarana sekolah, tujuan pemeliharaan sarana prasarana sekolah, pengertian slogan dan tata tertib dan kaitannya dengan pemeliharaan sarana prasarana sekolah. Bab III paparan data dan hasil magang. Bab IV  pembahasan (tindak lanjut) terdiri dari observasi, temuan masalah, rencana rindak lanjut, tahapan implementasi, pelaksanaan dan evaluasi program. Bab V penutup terdiri dari kesimpulan dan saran.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB  II KAJIAN TEORI

  1. A.    Pengertian Pemeliharaan Sarana Prasarana

Menurut J.Mamusung (Gunawan : 2005), pemeliharaan adalah suatu kegiatan dengan pengadaan biaya yang termasuk dalam keseluruhan anggaran persekolahan dan diperuntukan bagi kelangsungan “building”, “equipment”, serta “furniture”, termasuk penyediaan biaya bagi kepentingan perbaikan dan pemugaran, serta penggantian.

Sedangkan pemeliharaan (http://msmarizadenia.blogspot.com/2012/01/bab-ii-of-manajemen-pemeliharaan-sarana.html) adalah suatu usaha yang dilakukan dalam rangka meningkatkan, mempertahankan, dan mengembalikan fasilitas dalam kondisi yang baik dan tetap berfungsi. Pemeliharaan atau perawatan adalah upaya untuk membuat kondisi sarana dan prasarana tetap terjaga dengan baik dan menghindari kerusakan yang terlalu dini. Dengan demikian peralatan yang terawat dengan baik akan mudah untuk dipakai dan dapat menghemat biaya pembelian barang baru.

            Pendidikan yang ideal sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu banyak komponen pendidikan yang merupakan sebagai satu kesatuan sistem yang lengkap dan terpadu untuk menggerakkan pembelajaran kepada manusia secara sempurna sehingga pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat berjalan sebagaimana yang telah direncanakan. Salah satu komponen tersebut adalah sarana dan prasarana pendidikan yang memadai.

Lebih tegas lagi dalam pasal 42 bahwa “setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan”.

Kegiatan pemeliharaan merupakan usaha yang dilakukan untuk mempertahankan dan menjaga kondisi  sarana prasarana sekolah tetap berfungsi melalui tatacara penggunaan yang benar serta perbaikan ringan terhadap bagian aset yang rusak. Kegiatan pemeliharaan sarana prasarana sekolah dapat dilakukan secara terencana yang memiliki makna bahwa pemeliharaan diatur untuk mengantisipasi perubahan/penurunan kualitas yang terjadi pada bangunan diwaktu yang akan datang. (koranpendidikan.com)

  1. Jenis-Jenis Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana

Jenis-jenis pemeliharaan sarana dan prasarana yang bisa diterapkan (http://ms-marizadenia.blogspot.com/2012/01/bab-ii-of-manajemen-pemeliharaan-sarana.html) antara lain:

  • Pemeliharaan Terencana

Pemeliharaan terencana adalah jenis pemeliharaan yang diprogramkan, diorganisir, dijadwal, dianggarkan, dan dilaksanakan sesuai dengan rencana, serta dilakukan monitoring dan evaluating. Pemeliharaan terencana dibedakan menjadi dua, yakni Pemeliharaan terencana yang bersifat pencegahan atau Pemeliharaan preventif, dan Pemeliharaan terencana yang bersifat korektif.

Kesimpulannya Pemeliharaan preventif merupakan Pemeliharaan yang bersifat pencegahan, adalah Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan yang secara sadar dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, serta monitoring dengan tujuan untuk mencegah terjadinya gangguan kemacetan atau kerusakan fasilitas atau peralatan sekolah. Pemeliharaan korektif merupakan pemeliharaan yang dilakukan terhadap sarana dan prasarana pendidikan yang secar sadar dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, serta monitoring dengan tujuan untuk mengembalikan fasilitas atau peralatan pada kondisi standar, sehingga dapat berfungsi dengan normal.

  • Pemeliharaan tidak Terencana

Pemeliharaan tidak terencana adalah jenis Pemeliharaan yang bersifat perbaikan terhadap kerusakan yang belum diperkirakan sebelumnya. Pekerjaan Pemeliharaan ini tidak direncanakan, tidak dijadwalkan. Umumnya tingkat kerusakan yang terjadi adalah pada tingkat keruskan berat. Karena tidak direncanakan sebelumnya, maka juga disebut Pemeliharaan darurat.

  1. C.    Upaya  Yang Bisa Diterapkan Dalam Pemeliharaan Sarana-Prasarana Sekolah

Dalam http://dc445.4shared.com/doc/WMgNiAFt/preview.html langkah penting yang perlu diketahui dan dilaksanakan ialah Membangkitkan rasa peduli sekolah kepada seluruh siswa. Tindakan yang dapat diambil untuk menanamkan rasa kepedulian ini antara lain:

a)      Pengadaan tata tertib sekolah yang berhubungan dengan penggunaan sarana dan prasarana dibuat dan dipasang di sekolah. Berikut ini adalah tata tertib pengguna gedung sekolah yang harus dimengerti dan dipatuhi. Tim pemeliharaan sekolah dapat menambahkan peraturan baru bila diperlukan. Tata tertib ini membantu menjaga sekolah tetap bersih dan terpelihara dengan baik. Dengan menjaga kebersihan dan kerapihan ruangan secara disiplin maka akan tercipta kondisi belajar yang sehat, aman dan nyaman. Misalnya : Bersihkanlah alas kaki sebelum memasuki ruangan,

b)      Pemasangan slogan untuk mengingatkan penghuni sekolah tentang pentingnya pemeliharaan sarana prasarana. Misalnya berbunyi Kebersihan pangkal kesehatan; Jagalah Kebersihan; Buanglah sampah pada tempatnya; Siramlah toilet hingga bersih setelah digunakan; Gunakan air secukupnya; dan lain-lain.

  1. Tujuan Pemeliharaan Sarana Prasarana Sekolah;

Tujuan pemeliharaan sarana prasarana sekolah (dalam http://www.koranpendidikan .com/view/2024/manajemen-aset-sekolah.html) antara lain:

  1. Untuk mengoptimalkan pemakaian dan umur bangunan, jika dilihat dari faktor ekonomis bahwa memelihara adalah untuk mencapai efisiensi penggunaan anggaran perawatan.
  2. Untuk menjamin kesiapan operasional penggunaan gedung dan penunjangnya, sehingga kegiatan yang dilakukan dapat optimal.
  3. Untuk menjamin keandalan bangunan melalui kegiatan pengechekan secara rutin dan teratur.
  4. Untuk menjamin keselamatan orang atau siswa yang menggunakan gedung beserta sarana penunjangnya
    1. E.     Pengertian Slogan, Tata Tertib Dan Keterkaitannya Dalam Pemeliharaan Sarana Prasarana Sekolah

Slogan adalah perkataan atau kalimat pendek yang menarik dan mudah di ingat yang di gunakan untuk menyampaikan pesan. Tujuannya adalah mempengaruhi orang lain terhadap pesan tersebut. Slogan memiliki ciri khas menggunakan bahasa yang menarik, mudah di pahami dan bersifat persuasive (ajakan).

Sedangkan tata tertib menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah peraturan-peraturan yg harus ditaati atau dilaksanakan; disiplin; (arti). Jadi tata tertib merupakan peraturan yang di buat oleh sekolah disertai persetujuan semua pihak. Oleh karena itu tata tertib bagi pengguna sarana prasarana sekolah harus dimengerti dan dipatuhi. Bahkan Tim pemeliharaan sekolah dapat menambahkan peraturan baru bila diperlukan. Kedua Hal ini di harapkan berdampak positif  pada peningkatan kualitas kondisi sarana prasarana sekolah jika dapat di laksanakan sebagaimana mestinya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III  PAPARAN DATA DAN HASIL MAGANG

A. Paparan Data

Berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan terhadap ibu Soepratiwi sebagai coordinator sarana prasarana di SMPN 20 surabaya mengenai kondisi sarana prasarana yang ada di sekolah ini. Beliau mengatakan bahwa sarana prasarana di sekolah ini sebagian besarr sudah terpenuhi namun dalam hal pemeliharaannya yang kurang di perhatikan. Misalnya beliau memberikan contoh bahwa pihak sekolah sudah mendistribusikan peralatan kebersihan kepada masing-masing kelas. Namun, ternyata keberadaan dari peralatan kebersihan tersebut tidak layak kondisinya karena kebanyakan hilang atau rusak. Sekolah sudah berupaya sebaik mungkin dalam hal penyediaan sarana prasarana sekolah. Tapi hal ini tidak di imbangi dengan pemeliharaannya. Hal inilah yang menyebabkan sarana prasarana tidak terjaga kondisinya. Hal ini dapat berakibat pada biaya perbaikan yang lebih tinngi dari pada emeliharaan yang efektif.

Dan berdasarkan hasil observasi langsung yang saya lakukan di lapangan saya juga melihat salah satu siswi meminjam sapu di BK. Ketika saya T anya apakah di kelasnya tidak ada sapu dan siswa itu menjawab tidak tahu sudah lama tidak ada. Dari cuplikan dialog tersebut dapat terlihat bahwa siswi tersebut belum memiliki rasa kepedulian teradap sarana prasarana yang ada di kelasnya sendiri.

Sedangkan dari studi dokumentasi seperti yang terdapat dalam perencanaan pengadaan sarana prasarana tahun 2012-2013 di SMPN 20 surabaya. Disana dapat di lihat bahwa tidak semua kelas memiliki sarana prasarana yang memiliki jumlah sama. Beberapa kelas belum memiliki perlengkapan yang seharusnya ada di dalam kelas tersebut. Misalnya kerusakan bangku atau kursi yang di sebabkan sebagian besar oleh pemeliharaan yag kurang baik.

Oleh karena itu fokus penyelesaian masaalah dalam pemeliharaan sarana prasarana melalui slogan dan tata tertib merupakan solusi yang dapat saya tawarkan pada sekolah.

B. Hasil Magang

Selama saya magang di SMPN 20 Surabaya yang saya dapat adalah pengetahuan yang sangat berarti. Terutama di bidang sarana prasarana sekolah. Di mana sarana prasarana sekolah yang baik memerlukan pemeliharaan yang baik. Perencanaan , pengadaan, pendistribusian sampai pemakaian sarana prasarana sekolah harus selalu di imbangi dngan pemeliharaan yang baik. Kesemua aspek tersebut saling berkesinambungan. Jika satu aspek tidak berjalan dengan baik maka akan berdampak buruk pada aspek yang lain.

Dari hasil observasi,, wawancara dan studi dokumentasi di SMPN 20 Surabaya. Dapat saya simpulkan bahwa pemeliharaan sarana prasarana di SMPN 20 Surabaya belum berjalan dengan baik. Hal ini terlihat pada banyaknya kondisi sarana prasarana yang tidak berada pada kondisi baik bahkan beberapa di antaranya rusak. Penyebabnya adalah tidak adaanya tata tertib khusus yang mengatur sarana prasarana yang ada di sekolah tersebut.didukng perilaku siswa yang belum memeiliki kesadaran dan kepedulian penuh terhadap sekolah. Perlunya melatih sikap warga sekolah untuk mempedulikan anggapan bahwa sekolah ini adalah milik bersama. Maka dari itu upaya yang harus dilakukan membutuhkan kerjasama dari semua warga sekolah baik keala sekolah, guru, karyawan dan siswa harus salaing bahu-membahu demi terciptanya kondisi sarana prasarana yang baik

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV PEMBAHASAN (TINDAK LANJUT)

A. Observasi

Pada pertemuan pertama dengan kepala sekolah kami di terima dengan baik. Kemudian beliau menugaskan salaah satu stafnya untuk menunjukan kepada kami masing- masing coordinator sekolah di antaranya coordinator sarana prasarana yakni ibu SOEPRATIWI, S.Pd. namun saya belum bertemu beliau di hari itu di karenakan beliau sedang bertugas. Kemudian pak suyono sebagai asistan coordinator humas dan juga tenaga tata usaha di SMPN 20 Surabaya mempersilahkan kami untuk bertanya dan berdiskusi dengan beliau tentang kondisi lingkungan sekolah. Setelah itu kami juga di ijinkan untuk berkeliling sekolah untuk mengetahui secara langsung kondisi sekolah yang sebenarnya.

Hari berikutnya barulah saya bertemu dengan ibu SOEPRATIWI, S.Pd dan dalam pertemuan tersebut saya mencoba berdiskusi lebih jauh tentang kondisi sarana prasarana sekolah di SMPN 20 Surabaya. Selanjutnya hasil pengamatan langsung dan diskusi dengan coordinator sarana prasarana SMPN 20 Surabaya dapat di jabarkan dalam temuan masalah

B. Temuan Masalah

Dari hasil pengamatan di lapangan maka dapat di jabarkan berikut hasil temuan di SMPN 20 Surabaya sebagai berikut:

  1. Terdapat ruang kelas yang belum layak di karenakan kondisi pintu rusak
  2. Peralatan kebersihan pada masing-masing kelas belum tersedia secara maksimal
  3. Beberapa bagian sisi tembok ruang kelas belum di cat secara baik
  4. Tidak semua kelas memiliki lambang-lambang kenegaraan
  5. Toilet siswa kurang terjaga kebersihannya
  6. Pemanfaatan ruang praktik secara keseluruhan belum mencapai 80 %

Penyebab Masalah      :

  1. Perilaku siswa yang kurang bertanggung jawab sehingga merusak pintu tersebut
  2. Sekolah belum mendistribusikan peralatan kebersihan tersebut kepada masing- masing kelas. Dan kurangnya sikap disiplin siswa untuk menjaga alat – alat kebersihan tersebut
  3. Waktu untuk pengecatan ulang kembali belum di jalankan
  4. Belum adanya inisiatif dari sekolah maupun siswa dalam hal pengadaan lambang-lambang kenegaraan
  5. Petugas kebersihan jumlahnya kurang memadai
  6. Guru lebih suka menggunakan text book dari pada praktik

C. Rencana Tindak Lanjut

Dari permasalahan di atas dapat saya sampaikan solusi untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang ada yaitu dengan pengadaan slogan dan tata tertib dalam upaya pemeliharaan sarana prasarana sekolah. Tujuannya adalah Mengoptimalkan usia pakai sarana prasarana sekolah, sehingga lebih terawatt mengingat pemeliharaan dan pengelolaan yang baik lebih murah daripada perbaikan.

Alat dan bahan yang di perlukan dalam pengadaan slogan dan tata tertib sederhana yaitu kertas HVS atau buffalo yang di isi dengan beberapa kata atau bisa juga gambar yg sesuai dengan pesan yang ingin di sampaikan. Kemudian di letakan di tempat yang strategis sesuai kebutuhan dimana sarana prasarana tersebut berada.

D. Tahapan Implementasi

  • Memberikan rekomendasi temuan masalah dan solusi kepada kepala sekolah untuk mendapat persetujuan
  • Setelah mendapat persetujuan mulai merancang kata-kata yang menarik untuk slogan dan tata tertib yang di sesuaikan dengan budaya sekolah
  • Menyiapkan alat dan bahan seperti kertas, gunting, selotip
  • Mensosialisasikan kepada seluruh warga sekolah tentang program kerja ini.

E. Pelaksanaan

  • Setelah pihak sekolah sudah menyetujui maka saya di bantu teman , guru dan beberapa siswa mensosialisasikan kepada masing-masing kelas tentang program kerja yang saya buat.
  • Disertai penjelasan Singkat mengenai tujuan dan manfaat yang dapat di ambil dari hal tersebut
  • Menempelkan slogan dan tata tertib tersebut di tempat yang sesuai
  • Penanggung jawab tata tertib diserahkan pada masing-masing ketua kelas untuk kemudian melaporkan pada wali kelas jika terjadi pelanggaran
  • Sedangkan untuk slogan bagi siapa saja yang melanggar akan mendapat teguran dari temannya sendiri.

F. Evaluasi Program

Selama Proses pelaksanaan berlangsung. Dalam beberapa hari terjadi sedikit demi sedikit perubahan pada perilaku siswa. Dan saya perkirakan prosentase program yang sudah di jalankan adalah 30% (tiga puluh persen) . Memang belum terlalu signifikan namun setidaknya hal tersebut telah membuktikan bahwa program yang di buat mampu memberikan sumbangsihnya terhadap upaya pemeliharaan sarana prasarana sekolah di SMPN 20 Surabaya.

Di harapkan program ini dapat di lanjutkan oleh pihak sekolah dengan melibatkan seluruh warga sekolah dalam meningkatkan rasa kepedulian bahwa sekolah ini milik bersama. Sehingga  upaya pemeliharaan sarana prasarana ini mampu di terapkan di masa mendatang untuk menciptakan kondisi sarana prasarana yang selalu siap pakai.

 

 

 

 

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemeliharaan atau maintenanace merupakan suatu kegiatan yang kontinu untuk mengusahakan agar sarana dan prasarana pendidikan yang ada tetap dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.Keberadaan sarana dan prasarana di sekolah harus dipelihara dengan sebaik-baiknya, sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai. Tanpa dikelola dan diadministrasikan dengan sebaik-baiknya, maka keberadaan sarana dan prasarana yang dimiiliki Sekolah tidak akan banyak bermanfaat bagi pencapaian tujuan pendidikan.

Tujuan pemeliharaan sarana prasarana sekolah adalah untuk mengoptimalkan pemakaian dan umur bangunan, jika dilihat dari faktor ekonomis bahwa memelihara adalah untuk mencapai efisiensi penggunaan anggaran perawatan,Untuk menjamin kesiapan operasional penggunaan gedung dan penunjangnya, sehingga kegiatan yang dilakukan dapat optimal.

Penggunaan slogan dan tata terib merupakan salah satu upaya dalam membantu memelihara sarana prasarana. Sekolah berupaya dengan sebaik mungkin demi terciptanya kondisi sarana prasarana yang memadai. Oleh karena itu pemeliharaaan yang baik membutuhkan kesinambungan dalam pengerjaannnya.  

B. Saran

Seluruh komponen di sekolah baik kepala sekolah, guru, karyawan. Siswa serta masyarakat perlu kiranya menjaga sarana prasarana ynag ada di sekolah. Diharapkan kerjasama dari seluruh warga sekolah dapat terkoordinasi dengn baik. Agar sarana prasarana sekolah selalu berada dalam kondisi siap pakai. Sarana prasarana di sekolah merupakan milik bersama hal ini mengandung pengertian bahwa kelestarian sarana prasarana di sekolah merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu sarana prasarana yang baik akan dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan yakni mencerdaskan dan meningkatkan prestasi siswa

 

 

DAFTAR RUJUKAN

Bafadal Ibrahim. 2004. Manajemen Perlengkapan Sekolah. PT BUMIKARSA. Jakarta.

Gunawan, Ary H. 2005. Administrasi Sekolah: Administrasi Pendidikan Mikro. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Kaluge, Laurens. 2003. Sendi-sendi Manajemen Pendidikan. Surabaya: Unesa University Press.

Tim Pakar Manajemen Pendidikan. 2003. Manajemen Pendidikan. Malang: Universitas Negeri Malang.

Tim Pakar Manajemen Pendidikan. 2004. Perseptif Manajaemen Pendidikan Berbasis Sekolah. Malang: Universitas Negeri Malang.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang  Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

http://www.slideshare.net/manafmada/jurnal-sarana-dan-prasarana-pendidikan (di akses tgl 24 mei 2013)

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:o5_jk28jWQAJ:www.digilib.stisitelkom.ac.id/Persyaratan%2520Wisuda%2520STISI%2520Telkom%25202011-2012/Webometrics/webometrics/Tatang_Cijangkar/DKV_word/TA/2006/ERY%2520ROCHENDAR_0001117/bab2.doc+arti+slogan+dan+poster+menurut+kamus+besar+bahasaenurut&cd=1&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a

http://www.slideshare.net/NandangSukmara/managemen-dan-pemeliharaan-aset-sekolah

http://msmarizadenia.blogspot.com/2012/01/bab-ii-of-manajemen-pemeliharaan-sarana.html)

http://hendrapgmi.blogspot.com/2012/10/manajemen-sarana-dan-prasarana-sekolah.html)

http://www.koranpendidikan.com/view/2024/manajemen-aset-sekolah.html

http://dc445.4shared.com/doc/WMgNiAFt/preview.html

http://www.kamusbesar.com/58662/tata-tertib

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN – LAMPIRAN

 

 

 

 

 

RIWAYAT HIDUP

Nama saya adalah imroatul azizah. Teman-teman saya biasa memanggil saya dengan iim. Saya lahir pada tanggal 25 agustus 1992 di Surabaya. Saya adalah anak ke 4 (empat) dari 6 (enam) bersaudara. Ayah saya bernama rokib (alm),ibu saya bernama alifah.

Saya menempuh pendidikan di MI. KHM KHOLIL Surabaya tamat tahun 2004, SMP Diponegoro Kediri tamat tahun 2007, SMA LIL WATHON Surabaya tamat tahun 2010. Sekarang melanjutkan studi di perguruan tinggi di Universitas Negeri Surabaya, program studi manajemen pendidikaan semester 6 (enam).

Pengalaman organisasi yang pernah saya ikuti adalah pernah menjadi pengurus OSIS di tingkat SMP dan SMA. Saya juga aktif mengikuti organisasi PRAMUKA mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Sering mengikuti kegiatan pramuka yang diadakan oleh pihak militer seperti ankatan laut dan angkatan darat. Dan sekarang saya menjadi Pembina pramuka  siaga di 3 (tiga) sekolah dasar. Sedangkan dalam bidang keagamaan saya pernah menjadi guru TPA Istiqomah di daerah Surabaya.  Meskipun saya tidak bisa mengikuti kegiatan organisasi yang ada di universitas . Namun,  saya berusaha untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang biasa di adakan seperti pelatihan, seminar, kuliah tamu, dan lain sebagainya.

Prestasi yang pernah diraih yaitu saya pernah terpilih sebagai peserta paling aktif dalam acara pembukaan bulan suci ramadhan di asrama haji Surabaya. Serta menjadi pendamping tentor bulan ramadhan dengan predikat Amat Baik ketika SMA. Pernah juga menduduki peringkat pertama semasa  SMP selama tiga tahun berturut-turut. Mengikuti lomba gerak jalan putri dalam rangka ulang tahun PGRI juara I tingkat kecamatan semaskita pera duduk di bangku SMA. Moto hidup saya adalah bahwa hidup adalah perjuangan dan hargai setiap hal yang telah kita perjuangkan.

 

PENGATURAN KELAS PADA SENAM LANTAI

ImagePembelajaran  senam  lantai  membutuhkan  pengaturan  kelas  yang berbeda  dari  pengajaran  pada  alat  lain.  Hal  ini  disebabkan  oleh  adanya kemungkinan  bahwa  jumlah  matras  yang  dimiliki  oleh  sekolah  bisa  lebih  dari dua  matras,  sehingga  perlu  dirancang  bagaimana  format  penggunaannya. Sedangkan alat lain yang jumlahnya biasanya tidak pernah lebih dari satu buah, tidak terlalu memerlukan pengaturan.

Continue reading